1 Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah. a. Memohonlah kepada Tuhan sambil membaca Al qur'an. b. Berempati kepada orang lain lebih baik daripada berprasangka. c. Jangan berprasangka kalau tidak tahu yang sebenarnya. d. Jangan mengadu kepada orang lain yang tidak tahu masalahnya. e. Berdoa dan memohonlah kepada Tuhan Yang Maha
Bacalah penggalan novel berikut! Tiba-tiba Winna mendekati Adi. Seperti seorang kekasih yang menyambut kekasihnya merentangkan tangan siap menerima pelukan, tapi Winna terbentur tubuh Ima yang tiba-tiba saja menghalangi. Kontan saja Winna kaget. "Eit...eitt... oh jadi ini rupanya sang pembela itu. Oooh, gue tahu sekarang. Kau dan Adi datang pagi-pagi, janjian mau ngobrol-ngobrol, ya? Dan Adi bertambah rajin karena ada kekasih hati menunggu. Gue tahu sekarang. Woi, teman-teman, Adi dan Ima jadian! Woi. A..." Mulut Winna tiba-tiba dibekap Adi. "Elo kalo ngomong jangan macem-macem. Hati-hati. Gue jadi ingin muntah dengan segala tingkah lo yang norak ini. Urus saja make up lo yang menor itu daripada ngurusin orang lain." "Ehh. eh.. gue hanya main-main kok, Di. Suwer!" hati Winna meleleh setelah Adi dengan tegas memotongnya. "Maafin gue ya, Di." Adi diam saja. "Ayo, dong, Di. Maafin gue, pliss." Winna paling takut dimarahi, dia tidak bisa mendekatinya lagi. "Minta maaf dulu sama ima, baru ke gue." Jawab Adi. "Lho kok ke Ima, sih." Winna kaget dengan perintah Adi. Harus minta maaf pada Ima. Oh tidak yaw. Gengsi dong, bisik hati Winna. "Ya, kau telah hampir mencemarkan nama baiknya. Dia orang baik tahu, tidak kayak kamu. Dan Gue Bukan Robot karya M. Irfan Hidayatullah, 2004. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan novel tersebut adalah ....
\n \n konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah
Perhatikandua kutipan teks cerpen berikut! Teks 1 Tinggal di tempat yang kumuh, sempit, sumpek, pemukiman yang sangat padat sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari, sejak aku kecil hingga seusia ini. Bahkan sampai aku menikah, suara-suara kebisingan, gaduh, sudah jadi makananku. Yang dijejali setiap waktu mendengar kata-kata kotor.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik adalah ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya. Penyebab konflik adalah yang menyebabkan ketegangan atau pertentangan dalam cerita. Konflik pada cerita tersebut adalah ketidaksetujuan tokoh ibu dengan tokoh lainnya tentang pemberian nama "Kartini" pada bayi yang baru lahir. Hal ini dibuktikan dengan kalimat "Masak ngasih nama anak orang Kartini." Tokoh lainnya tetap bersikeras menamakan "Kartini" dengan menjabarkan kebaikan dan jasa Kartini bagi perempuan Indonesia, namun tokoh ibu tetap tidak menyetujui karena ternyata anak yang baru lahir itu berjenis kelamin laki-laki, dibuktikan dengan kalimat "Betul! Tapi kalau anak laki-laki diberi nama Kartini, itu namanya sudah sinting!" Jadi penyebab konflik pada kutipan teks di atas adalah Kesalahan memberi nama kepada anak laki-laki dengan nama perempuan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
SoalLatihan Materi Cerpen Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA MA SMK Dilengkapi Kunci Jawaban Terbaru 2022 10 Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah A. Anisa dan Handoko tidak jadi menikah. B. Anisa dilarang menikah oleh Mama dan kakaknya. C. Mama yang berpikiran picik terhadap Handoko. D. Mama agar Anisa hidup bahagia.
Aku dan Bapak masih dalam perjalanan ke Iadang ketika dari arah depan terdengar seseorang berteriakĀ­-teriak. "Mati aku! Mati aku!" Kami bergegas menuju suara tersebut. Kami menemukan Lik Timin nglesot di memukul-mukul tanah. "Kenapa, Min?" tanya Bapak. "Rusak!" Ia meraung. "Rusak, Kang!" ''Apanya yang rusak?" Bapak mengejar. "Jagung! Ludes!" "Ludes? Jagungmu?" "Jagung kita!" "Kita?" Tanpa menunggu Lik Timin mengiakan, Bapak melesat. Aku pontang-panting menyusulnya, meninggalkan Lik Timin yang masih menelungkup di tanah. Sebentar kemudian, kami sudah sampai di Iadang. Dikutip dari Mahfud lkhwan, "Jeritan Tengah Malam" dalam Belajar Mencintai Kambing, Yogyakarta, Buku Mojok, 2016 Konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
16 Bukti watak tokoh ayah kasar pada cuplikan cerpen tersebut ditandai dengan nomor. A. (1) B. {2} c. (4) D. (5) 17. Konflik yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah . A. undangan guru mengaji B. ayah marah-marah C. tokoh aku mencuri D. tokoh aku diam 18. Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah

Bacalah teks berikut! "Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!" "Huss! Apakah kau anggap aku ini Pak Tuamu?" "Aku bukan Kang Masmu!" bentak kakek-kakek itu lagi. "Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya." Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. Lalu bicara dengari suara yang tak berdaya. "Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?" "Mengapa?" "Pantas kau panggil Mbah?" "Hi-hi-hi! Pertanyaanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?" "Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya" Tikungan di Dekat Bendungan, St. Ismari-asita Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang ....

Sudutpandang pada kutipan cerpen tersebut mengambil posisi sebagai pelaku utama. Hal itu terlihat dari penggunaan kata aku sebagai pencerita utama. Oleh sebab itu, jawaban untuk soal tersebut ialah: A. 2. Watak tokoh "aku" dalam penggalan cerita tersebut adalah: A) Percaya diri. B) Mudah menyesuaikan diri. C) Sombong. D) Rajin berusaha Sekilas Tentang Kutipan dalam KTI 1. Kutipan Tidak Langsung 2. Kutipan Langsung Apa Itu Kutipan dalam Kutipan?Cara Menulis Kutipan dalam Kutipan yang Benar 1. Penulisan Kutipan dari Pengutip Kedua 2. Penulisan Kutipan dari Pengutip Ketiga Pada saat menyusun karya ilmiah, apapun jenisnya dijamin akan sangat familiar dengan proses menyusun kutipan. Lalu, bagaimana cara menulis kutipan dalam kutipan? Pasalnya, ketika hendak mengutip kadangkala bukan dari sumber pertama. Bisa saja kita akan mengutip dari kutipan penulis lain yang artinya kutipan tersebut sudah dikutip oleh orang kesekian. Dalam dunia kepenulisan KTI, hal ini diperbolehkan. Kemudian, tata cara penulisannya juga harus wajib sesuai ketentuan. Berikut penjelasan detailnya. Sekilas Tentang Kutipan dalam KTI Hal pertama yang akan dibahas sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menulis kutipan dalam kutipan adalah memahami apa itu kutipan. Secara umum, kutipan adalah semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan diri sendiri. Artinya, dalam menyusun sebuah KTI akan ada momen dimana penulis mengambil beberapa teori dari penulis peneliti lain. Sehingga mencantumkan sumber dengan jelas dan relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini akan membantu menguatkan dasar teori yang dijadikan landasan penelitian dan penentuan topik. Sekaligus menjadi bentuk penghargaan kepada karya orang lain yang dikutip. Selain itu juga menghindari tindakan plagiarisme, karena mencantumkan sumber. Dalam proses menulis kutipan, terdapat dua jenis yang umum digunakan oleh masyarakat ilmiah dalam menyusun KTI. Yaitu 1. Kutipan Tidak Langsung Jenis pertama dari kutipan adalah kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung digunakan pada kondisi dimana penulis mengambil ide orang lain, kemudian merangkainya dengan kalimat sendiri. Sehingga susunan kalimat berbeda dengan sumber yang dikutip. Lewat teknik ini, seorang penulis bisa menggunakan gaya bahasa sendiri untuk menjelaskan teori yang dikutip dari penulis lain. Meskipun begitu makna dari kutipan tidak berubah dan wajib mencantumkan sumber. Adapun contoh dari kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut Diplomasi publik dapat memperbaiki hubungan antarnegara dalam situasi konflik apabila dilakukan dengan jangka waktu yang panjang dan berfokus kepada individu di negara 1John H. Brown ā€œAmerican Public Diplomacy in the Cold Warā€. Georgetown Journal of International Affairs. Vol,6 No, 1. Winter 2005. 129. 2. Kutipan Langsung Jenis kutipan yang kedua adalah kutipan langsung. Kutipan langsung digunakan pada kondisi dimana menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Sehingga penulis diketahui memakai menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah kalimat aslinya. Hal ini boleh dilakukan saat menyusun KTI, hanya saja wajib mencantumkan sumber agar tidak dinilai melakukan plagiarisme. Sumber dicantumkan sesuai dengan style atau gaya penulisan yang digunakan, karena memang cukup beragam. Seperti APA Style, MLA Style, dan lain sebagainya. Selain itu, untuk kutipan langsung terbagi lagi menjadi dua jenis. Pertama kutipan langsung pendek, dan yang kedua adalah kutipan langsung panjang. Berikut contoh penulisannya Diplomasi publik dilakukan oleh berbagai macam negara sebagai cara bagi negara untuk berhubungan dengan aktor individu, sehingga terbuat komunikasi secara government to people Snow, 20096. Baca Juga Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dari Buku, Jurnal dan Internet 4 Cara Menulis Kutipan Dari Jurnal Apa Itu Kutipan dalam Kutipan? Membahas mengenai cara menulis kutipan dalam kutipan tentu perlu memahami dulu apa itu kutipan dalam kutipan. Kutipan dalam kutipan adalah sebuah kutipan dari selain sumber pertama. Misalnya, peneliti A menjelaskan definisi mengenai teori X. Kemudian definisi ini dikutip oleh peneliti B, sehingga peneliti B ini disebut mengutip langsung dari sumbernya. Kemudian, ada peneliti C yang menggunakan KTI karya peneliti B untuk referensi ingin memakai kutipan tersebut. Peneliti C disini artinya menemukan kutipan dalam kutipan, yakni kutipan yang dibuat peneliti B melalui definisi yang disampaikan peneliti A. Ketika menemukan kutipan dalam kutipan seperti ini, maka bisa langsung membuat kutipan tanpa perlu membaca karya peneliti A. Sehingga lebih efisien karena tidak harus mencari karya peneliti A agar bisa membuat kutipan dari sumber pertama. Hanya saja penulisannya harus mengikuti aturan cara menulis kutipan dalam kutipan yang baik dan benar. Cara Menulis Kutipan dalam Kutipan yang Benar Menemukan kutipan dalam kutipan sangat mungkin terjadi bagi dosen, mahasiswa, maupun peneliti di Indonesia dan negara lain di dunia. Terkait hal ini sudah diatur tata cara penulisan ketika mengutip dari sumber kesekian. Secara umum, ada dua kondisi ketika menemukan kutipan dalam kutipan. Pertama, menemukan kutipan dari pengutip kedua seperti contoh di atas. Kedua, menemukan kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga. Misalnya peneliti B mengutip kutipan peneliti A, kemudian dikutip oleh peneliti C, dan dikutip lagi oleh peneliti D. Peneliti D disini artinya berada pada kondisi menemukan kutipan dari pengutip ketiga. Selain itu, dalam cara menulis kutipan dalam kutipan juga akan dijumpai beberapa format atau style penulisan. Style penulisan yang paling umum digunakan ada tiga, dikutip dari Kanal YouTube Lulu Ilma’nunah, berikut penjelasan dan detail tata cara penulisannya 1. Penulisan Kutipan dari Pengutip Kedua Jika menemukan kutipan dari pengutip kedua, misalnya menggunakan karya dari Aagart yang terdapat kutipan sebagai berikut Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Lenhart, 2000. Jika ingin mengutip kutipan yang dibuat karya dari Aagaard di atas maka berikut tata cara penulisannya dengan tiga jenis style a. Sumber Ditempatkan di Akhir Kutipan Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Lenhart dalam Aagaard, 2019. b. Sumber Pertama Ditempatkan di Awal Kutipan Lenhart mengatakan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Aagaard, 2019. c. Sumber Ditempatkan di Awal Kutipan Lenhart dalam Aagaard, 2019 mengatakan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015. Sedangkan untuk referensi yang masuk ke daftar pustaka dari contoh di atas adalah karya dari Aagaard. Penulis tidak perlu mencantumkan karya Lenhart di dalam daftar pustaka, sebab yang dijadikan referensi bukan karyanya sekalipun ada kutipan yang diambil. 2. Penulisan Kutipan dari Pengutip Ketiga Berikutnya adalah cara menulis kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga. Misalnya ketika menemukan kutipan dengan penulisan seperti ini Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Lenhart dalam Aagaard, 2019. Maka tata cara menulis kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga tersebut adalah sebagai berikut dalam dua style 1. Pembuat Kutipan Disebut di Awal Lenhart mengatakan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Aagaard, dalam Israel 2016. 2. Pembuat Kutipan Disebut di Tengah Dalam penelitian yang dilakukan Lenhart, dijelaskan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Aagaard, dalam Israel 2016. Jika menemukan kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga tersebut, maka sumber yang dicantumkan di daftar pustaka sesuai contoh di atas adalah karya Israel yang terbit tahun 2016. Sehingga karya Lenhart maupun Aagaard tidak dicantumkan. Itulah penjelasan mengenai tata cara menulis kutipan dalam kutipan yang baik dan benar. Sehingga penulisan kutipan sudah sesuai aturan dan terhindar dari tindakan plagiarisme yang bisa berujung pada masalah berdampak luas. Oleh sebab itu, budayakan untuk mengutip dengan baik dan benar. Baca Juga Cara Menulis Daftar Pustaka APA Style Edisi Terbaru 7th Edition Cara Membuat Daftar Pustaka Menjorok Hanya 2 Detik 8 Situs Pembuat Daftar Pustaka Online Pilihan dan Linknya Dilansirdari Ensiklopedia, bacalah kutipan cerpen berikut!akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah Tokoh Pak Sersan marah kepada anak-anak.. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Tokoh Pak Sersan sangat suka es pudeng. adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak
Bacalah kutipan cerpen berikut! Paman aku ingin sekali mendapatkan buruan kijang putih yang ada garis hitam di hidungnya. Indah bekalil Aku tidak ingin membunuhnya, hanya memanah kakinya saja agar masih hidup dan bisa kita pelihara di taman kerajaan. Kalau betina, nanti kita kawinkan dengan si jantan, "Sabda Raja Kepada salah seorang menterinya "Tetapi Yang Mulia, hamba tidak pernah melihat kijang putih, tidak juga pernah, Ucap Menteri berusaha memberikan pengertian kepada Raja "Kau tidak juga pernah mendengar tentang itu, bukan? "Tidak pernah, Gust. Kijang putih itu hanya mitos. Kau keliru kali ini." Parikesit menatap menteri yang ia kagumi kecerdasan dan wawabannya itu, yang selalu memberikan pertimbangan yang adil dan masuk akal. Raja tersenyum. "Tetapi , Gusti "Tetapi, Paman Menteri, Kijang putih itu ada. Aku bertemu dengannya dalam mimpi, berbali-kali, setiap malam bulan pumama Menteri tua itu diam, memancarakan kebijaksanaan yang luar biasa. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
LR20. 78 306 330 376 412 133 383 461 246

konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah